Sistem yang dibangun akan sangat bermanfaat jika dapat digunakan oleh banyak pengguna (multiuser), untuk penggunaan di sekolah akan memungkinkan sistem diakses oleh Guru, Karyawan, Siswa maupun Orang Tua. Jaringan komputer adalah salah satu faktor pendukung yang mutlak diperlukan sebagai infrastruktur pendukung sistem ini.
Perkembangan Teknologi jaringan komputer yang semakin canggih, memungkinkan interkoneksi dapat dilakukan tanpa media penghubung secara fisik, atau yang sekarang lebih dikenal dengan istilah Wireless Connection.
Teknologi jaringan wireless tersebut saat ini trend dengan nama HotSpot. Banyak tempat-tempat umum (seperti bandara, lobi hotel dan caf�) yang menyediakan fasilitas HotSpot sebagai sarana pendukung. Mungkin yang menjadi pertanyaan adalah, �Bagaimana teknologi ini dapat mendukung Sistem Manajemen Pendidikan disekolah?�
HotSpot sesuai namanya mungkin dapat diartikan sebagai layanan Wifi atau Wireless LAN yang dapat digunakan untuk area privat ataupun umum. Di sekolah, area HotSpot yang di lingkupi oleh Wireless LAN tersebut tersambung ke sebuah server lokal yang memberikan layanan koneksi ke aplikasi Sistem Manajemen Sekolah berbasis web, dan hanya dapat diakses oleh pengguna yang berada di lingkungan sekolah karena area HotSpot memiliki jangkauan yang terbatas.
HotSpot yang berada di suatu area sekolah, tentunya layanannya akan ditujukan untuk siswa, guru atau karyawan sekolah tersebut. Untuk mengurangi kemungkinan agar akses tidak dilakukan oleh pihak yang bukan dari instansi tersebut, maka diperlukan sebuah public key Yang diacak dengan kode tertentu yang dapat digunakan oleh pengguna di lingkungan sekolah tersebut untuk masuk ke jaringan Wifi tersebut.
Ada beberapa sistem pengacak kode Wifi yang dapat dipakai oleh pengguna antara lain, WEP (Wireless Equivalent Protocol) dan WPA (Wifi Protected Access). Masing masing sistem memiliki tingkat keamanannya yang berbeda. WEP saat ini dapat mendukung enkripsi (pengacak kode) 40 bit dan 104 bit. Sedang WPA memakai protokol TKIP (Temporal Key Integrity Protocol).Sistem WPA saat ini belum banyak access point yang mampu mendukungnya, dan pengaturan di client-nya juga agak lebih sulit. Windows XP misalnya, minimal harus terinstal yang service pack 1.
Teknologi wifi juga mengalami perkembangan, saat ini yang umum berkembang adalah 802.11a, 802.11b, dan 802.11g sesuai standard dari IEEE (Institute of Electrical and Electronical Engineers).802.11b mampu melakukan koneksi hingga 11Mbps atau setara dengan 0,5MByte/detik, kecepatan yang sudah cukup jika hanya digunakan untuk melakukan transfer data atau browsing internet. Sedang standard 802.11g mampu melakukan koneksi hingga 54Mbps atau pada prakteknya setara dengan 20MByte/detik, pada kecepatan ini data file multimedia yang disimpan dalam format film DVD sudah dapat diakses dengan lancar.
HotSpot yang tersedia akan banyak mengurangi ketergantungan akan kabel jaringan, memudahkan akses dan koneksi dari mana saja di area HotSpot dan yang paling penting adalah informasi akan dapat diakses dengan lebih cepat dan lebih mudah. Sudah siapkah sekolah anda menyediakan layanan HotSpot untuk mendukung kemudahan penyebaran informasi di area sekolah anda ??
Penulis: Sonny Pramuditio,S.Kom