Teknologi informasi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita, termasuk dalam dunia pendidikan. Kemajuan teknologi informasi sangat berguna bagi perkembangan sekolah dan memudahkan komunikasi antara sekolah dan orang tua serta siswa. Selain itu, digitalisasi sekolah juga dapat meningkatkan efisiensi administratif dan menyediakan sumber belajar yang terintegrasi.
Era Teknologi Informasi ada beberapa skill yang perlu dimiliki para siswa agar bisa terus beradaptasi dengan perubahan. Skill yang dibutuhkan pada saat ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal.
Termasuk agar sumber daya manusia (SDM) Indonesia tak kalah dengan SDM dari negara lain. Lalu skill era teknologi informasi yang penting dimiliki siswa terdiri dari apa saja? World Economic Forum (2015) melakukan penelitian meta-analisis tentang keterampilan abad ke-21 di pendidikan dasar dan menengah.
Materi cek fakta penting diajarkan kepada siswa dan mahasiswa apalagi menjelang Pemilu 2024, dimana anak muda kerap menjadi sasaran karena penetrasi internetnya tinggi.
Kalangan masyarakat pendidik, orang tua, jurnalis, pengamat pendidika dan pegiat literasi digital sepakat bahwa sekolah hingga kampus perlu memberi pengajaran atau literasi materi cek fakta dan literasi media. Hal itu terkait banyaknya hoaks, kabar bohong dan fitnah yang marak beredar di masyarakat.
Perkembangan dunia pendidikan saat ini sudah maju pesat. Terlebih lagi di dalam perkembangan digitalisasi sekolah. Banyak sekolah yang sudah mempunyai aplikasi-aplikasi yang mendukung untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Ada juga aplikasi yang mendukung sistem informasi sekolah.
Aplikasi-aplikasi tersebut tetap atas nama pihak ketiga atau perusahaan membuat aplikasi. Sehingga sekolahan tidak mempunyai nilai lebih untuk meningkatkan branding sekolah. Semakin sering memakai aplikasi yang ada semakin terkenal juga para penyedia aplikasi tersebut. Sehingga sekolahan hanya mampu untuk memakai tanpa merasakan nilai lebih dari pemakaian aplikasi tersebut.
Nadiem Makarim, Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, dalam kuliah Umum Merdeka Belajar 2021 melalui kanal Youtube menyampaikan tentang program digitalisasi sekolah. Program yang sangat bagus untuk mengejar ketertinggalan pendidikan Indonesia dengan negera lain.
Program tersebut juga sangat relevan dengan kondisi Indonesia yang masih dilanda pandemi sampai saat ini. Akan tetapi, sebelum ke Program Digitalisasi Sekolah tersebut, ada beberapa hal penting yang perlu mendapat perhatian khusus terkait sarana dan prasarana sekolah terutama sekolah di daerah pedalaman Indonesia.
Digitalisasi sekolah sudah banyak yang menerapkannya. Apalagi kemarin saat pandemi dipaksa harus melakukan kelas online yang tidak mudah dilakukan oleh para guru. Tetapi beruntung sekali masa pandemi kemarin sudah bisa dilalui dengan adanya digitalisasi sekolah tersebut. Guru dan sisawa-siswi akhirnya menjadi sangat familiar dalam menggunakan zoom, google meet dan aplikasi lainnya guna menunjang keberlangsungan pembelajaran secara online.
Mari kita tinjau sejenak, apa digitalisasi sekolah itu? Digitalisasi sekolah merupakan sebuah intervensi yang mendorong penyediaan layanan cepat, otomatis, dan terbuka agar bisa sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi masa kini. Sekolah perlu meningkatkan layanan pendidikan melalui pemanfaatan berbagai platform digital sehingga dapat mengurangi kompleksitas, menambah inspirasi, meningkatkan efisiensi, serta memberikan pendekatan yang customized.
Saat ini jumlah sekolah swasta sungguh banyak jumlahnya. Banyaknya sekolah swasta membuka kemungkinan persaingan untuk mendapatkan siswa baru tiap tahunnya. Tahun Ajaran Baru selalu menjadi waktu-waktu genting. Fokus kegiatan lembaga pendidikan pada bulan-bulan itu selalu meliputi 2 hal. Pertama Ujian Nasional, dan ke dua bagaimana mendapatkan siswa baru yang sesuai target baik dari segi jumlah maupun kualifikasi calon siswa.
Untuk memenangkan persaingan tersebut maka sungguh layak kalau kita sudah mulai memikirkan sekolah harus di kelola dengan membangun branding. Selama ini, branding banyak dikenal hanya digunakan untuk sektor bisnis yang mengeluarkan produk saja. Padahal, sektor jasa pun tidak kalah pentingnya dilakukan branding. Salah satu sektor jasa yang membutuhkan branding ialah sekolah. Bagi sebagian orang mungkin terdengar aneh, kenapa sekolah perlu di branding? Bukankah cukup hanya dengan memperbaiki kualitas ajar guru dan murid yang cerdas?
Pada suatu ketika, ada seorang guru yang bercerita pada rekannya yang jauh lebih senior dari dia tentang peristiwa lucu yang barusan terjadi di kelasnya. Ia berkata: “Tadi ada peristiwa lucu deh, Aku kan bertanya pada murid-murid begini, Hayo anak-anak, setengah dari delapan itu berapa? Ada yang bisa jawab?" Terus, kamu tau kan si Maru yang bajunya itu kadang suka kumal itu. Masa ia menjawabnya begini, "Nol Bu Guru," “Hahaha, Aku kan bilang salah! Eh dia ngotot bahwa jawabannya benar. Hahaha dasar bodoh banget!”
Sang senior dengan muka serius dan tidak nampak tertawa, ia manggut-manggut & tampak berpikir. Lalu ia berkata: “Coba buang dulu jawaban kamu dari otak kamu. Pikirkanlah sebuah angka 8. Angka itu terdiri dari dua angka 0 - nol - yang dilekatkan satu di atas dan satu dibawahnya. Jadi kalau setengahnya kira-kira angka berapakah?”