Tekad Meningkatkan Kualitas - SISKO Dukung Operasional Sekolah

Perkembangan teknologi informasi sangat pesat. Banyak bidang telah memanfaatkan perkembangan itu, termasuk pendidikan. Tidak sedikit lembaga pendidikan menggunakannya dalam proses pembelajaran dan manajerial sekolah.

Melihat fenomena bahwa dunia pendidikan saat ini sangat mengedepankan perkembangan teknologi dalam penerapan, Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) juga mencoba menyesuasikan kebutuhan dalam memenuhi tuntutan dalam proses pembelajaran dan manajerial sekolah. Untuk alasan itulah, YKB mau tidak mau harus berani mengubah dan mencari terobosan baru untuk memberikan inovasi dalam menangani persekolah Kemala Bhayangkari di seluruh Indonesia.

Continue Reading

Sosialisasi SISKO - Manajemen Sekolah Bakal Lebih Rapi

Sistem informasi sekolah (SISKO) atau sistem manajemen sekolah merupakan sebuah sistem manajemen yang mempercepat proses pelayanan dan penyedia informasi kepada siswa , staf administrasi maupun TU di sekolah, orangtua, pemerintah dan masyarakat.

“SISKO juga bermanfaat membantu sekolah membangun citra sebagai sekolah modern melalui pengembangan teknologi informasi” kata Aji Andrianto, nara sumber pada acara yang bertajuk “Sosialisasi Sistem Informasi Sekolah Menuju Kemala Bhayangkari Baru” , di Jakara, Jumat (9/10).

Kegiatan itu diikuti oleh pegawai bagian tata usaha dan kepala sekolah Kemala Bhayangkari serta pengurus daerah/cabang YKB/PCBS. Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) antara YKB, yang dilakukan oleh Ketua Pembina YKB, Ny. Nining Badrodin Haiti, sebagai pengguna dengan pihak Kamadeva sebagai penyedia SISKO.

Continue Reading

Langkah Tepat, YKB Adopsi SISKO

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) semakin pesat dan berpengaruh besar terhadap bidang pendidikan dalam proses pembelajaran. TIK yang didasari oleh internet itu memungkinkan peserta didikan mencari dan memperdalam pelajaran diruang maya secara online. Belajar dapat dilakukan kapan dan dimana saja.

                Pendek kata, TIK membantu proses pembelajran menjadi lebih efisien dan menyenangkan. Peserta didik tidak hanya menghadapi papan tulis jika sedang mengikuti pelajaran, melainkan juga menggunakan layar proyektor yang disertai visualisai dan desain , serta dilengkapi audio-video, sehingga pembelajaran jauh lebih menarik.

                Pada masa mendatang, perkembangan TIK dipastikan melaju kian cepat. Hal itu mendorong manusia untuk beradaptasi dengan perkembangan tersebut, agar tidak ketinggalan zaman. Dengan kondisi demikian itu, pendidikan akan selalu menggunakan internet, komputer dan fasilitas TIK lainnya sebagai alat bantu utama dalam proses pembelajaran.

Continue Reading

Sistem "Online", Revolusi Penghematan Uang dan Sayang Lingkungan

Bayangkan, setiap tahun ada 7 juta siswa mengikuti ujian nasional (UN), yang masing-masing memakai minimal sepuluh lembar kertas. Jika satu pohon pinus menghasilkan 16 rim kertas, berarti ada sekitar 8.750 pohon pinus ditebang per tahun hanya untuk UN.

Nah, kebutuhan kertas berbahan baku pohon sebanyak itu akan menyusut drastis, jika proses semacam UN beralih menjadi online. Penerapan sistem online juga otomatis mendukung gerakan ramah lingkungan atau go green.

Bahan baku utama kertas berasal dari pohon atau kayu. Namun, pohon baru dapat diolah menjadi kertas setelah berumur 5 sampai 10 tahun. Selain itu, seperti dikutip dari situs web Kementerian Keuangan, membuat satu ton kertas butuh 7.000 galon air dan 20 pohon. 

Continue Reading

Persiapan Ujian Sekolah, Dindik Briefing para Guru Kelas VI, Ini Materinya

SURYA.co.id | SURABAYA - Tahun lalu, rata-rata nilai ujian sekolah (US) SD di Surabaya menempati peringkat ke-33 se-Jatim. Untuk memperbaikinya, Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya melakukan persiapan sejak awal. Selasa (12/1/2016), Dindik Surabayamemberikan pembekalan kepada guru kelas VI.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dispendik Surabaya Eko Prasetyoningsih menjelaskan materi pembekalan guru diutamakan untuk mata pelajaran (mapel) US, antara lain, matematika, IPA, dan bahasa Indonesia.

"Mereka dilatih dosen berpengalaman di bidangnya dan pelatihandilakukan bertahap selama tiga hari,” kata Eko.

Continue Reading

Ini Jadwal UN 2016

JAKARTA - Pelajar kelas XII SMA tidak boleh berleha-leha mengingat jadwal ujian nasional (UN) sudah dekat. Bahkan, para calon peserta ujian ini harus lebih giat mempersiapkan diri agar meraih nilai bagus, dimulai dengan mengetahui jadwal UN 2016.

Tahun ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menggelar tiga UN. Catat baik-baik, ya!

Pertama, UN perbaikan. Ujian ini dapat diikuti peserta UN tahun lalu yang nilainya pada satu atau lebih mata pelajaran masih di bawah standar kompetensi lulusan (SKL) dan berkeinginan memperbaikinya.

Kedua, UN utama 2016. Pada ujian ini, Kemdikbud sudah menyiapkan bundel soal dengan kisi-kisi baru. Ketiga, UN perbaikan bagi peserta UN utama 2016.

Continue Reading

Kemdikbud Revisi Besar-besaran Buku Kurikulum 2013

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Perbukuan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Supriyatno, mengatakan, pihaknya melakukan revisi secara besar-besaran terhadap buku-buku Kurikulum 2013 (K13).

"Paling banyak perubahan adalah tematik SD kelas satu hingga enam. Akibat perubahan kompetensi inti dan kompetensi dasar maka perubahan buku-buku tersebut hingga 80 persen," ujar Supriyatno dalam diskusi di Jakarta, Kamis (7/1/2016), seperti dikutip Antara.

Bahkan untuk mata pelajaran matematika kelas 12, perubahan bukunya nyaris 100 persen. Sebanyak 10 bab buku harus diganti, termasuk penempatan dari yang sebelumnya semester satu menjadi semester dua.

Continue Reading

Pembuatan Kisi-Kisi dan Soal UN 2016 Libatkan Guru Kurikulum 2013 dan 2006

Jakarta, Kemendikbud ---  Tujuan capaian pengetahuan atau standar kompetensi lulusan (SKL) atau kompetensi dasar (KD) antara Kurikulum 2013 dengan Kurikulum 2006 hampir sama. Kesamaan SKL itu kemudian disampaikan Kemendikbud ke Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai rujukan dalam membuat kisi-kisi ujian nasional (UN). Proses pembuatan kisi-kisi UN tahun pelajaran 2015/2016 pun turut melibatkan guru-guru di sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013 maupun yang masih menerapkan Kurikulum 2006.

“Waktu menyusun kisi-kisi UN, kita juga mengundang guru-guru yang mengajar Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Kisi-kisi itu kemudian dikembangkan, kemudian diserahkan ke BSNP. Setelah itu ditelaah oleh BSNP untuk kemudian ditetapkan secara resmi sebagai kisi-kisi ujian nasional,” ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud, Nizam, beberapa waktu lalu.

Continue Reading