Anak Terlalu Banyak Kursus Rentan Stres

KOMPAS.com - Saat ini, orang tua punya kecenderungan untuk memasukkan anak ke berbagai kursus baik itu yang berbau akademik hingga seni budaya dan olahraga. Namun terkadang hal itu hanya diikuti oleh ambisi orang tua saja tanpa memperhatikan minat dan keinginan si anak sehingga berbagai kursus tersebut hanya berhasil membuat lelah si anak saja.

Psikolog LPT UI, Wita Mulyani, mengatakan bahwa sebelum memasukkan anak ke sebuah tempat kursus, orang tua harus melihat potensi tumbuh kembang dan hobi anak. Pasalnya, saat usia Sekolah Dasar (SD) anak-anak justru menunjukkan jelas minatnya dan jujur mengatakan apa yang disukainya.

"Bisa tanya langsung ke anak kemudian dibandingkan dengan potensi yang terlihat saat tumbuh kembang," kata Wita saat Diskusi tentang Pendidikan STEM di FX Lifestyle Center, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Continue Reading

Orangtua Diminta Beri Semangat Anak Hadapi UN

KOMPAS.com - Para orangtua murid harus memberikan semangat kepada anak-anaknya dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) tingkat SD yang dijadwalkan berlangsung pada 6-8 Mei 2013.

"Selama minggu tenang ini, sebaiknya orang tua terus memberikan motivasi agar anak tidak stres saat menghadapi UN," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Palu, Nursalam di Palu, Minggu (28/4/2013).

Ia mengatakan bahwa selama menghadapi minggu tenang, anak-anak jangan dipaksa untuk mengerjakan pekerjaan yang dapat mengganggu kosentrasi dan juga fisik mereka. "Pada hari-hari ke depan ini, lebih baik orangtua mendampingi anak-anak untuk belajar. Jangan biarkan mereka belajar sendiri," katanya.

Continue Reading

Sudah Ada Kandidat Siswa yang Lolos SNMPTN

KOMPAS.com - Sekretaris Umum Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013, Rochmat Wahab, mengatakan bahwa pihaknya terus bekerja keras untuk memberikan yang terbaik. Pekan kemarin, proses seleksi untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) pilihan pertama telah selesai dan sudah ada daftar kandidat nama siswa yang berhak atas pilihan pertamanya.

"Setelah ini, akan dibagikan ke rektor universitas yang menjadi pilihan kedua. Karena masih ada waktu untuk itu," kata Rochmat saat menghadiri Rapat Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Kamis (25/4/2013) malam.

Continue Reading

Kurikulum 2013 Tidak Menghapus Mata Pelajaran

Jakarta --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan bahwa Kurikulum 2013 tidak menghapus mata pelajaran, namun hanya pengintegrasian mata pelajaran. Hal ini di sampaikan Mendikbud ketika hadir pada acara dialog praktisi pendidikan katolik di Wisma Sumadi, Klender, Jakarta Timur pada hari Rabu (24/04) kemarin.

Terhadap guru yang mata pelajarannya tidak terdapat dalam kurikulum 2013, akan tetap bisa mengajar untuk mata pelajaran lain. “Bagi guru yang sudah mendapatkan sertifikasi maka akan dikonversi,” tegasnya.

Continue Reading

Pahami 17 Mata Pelajaran, Baru Pilih Jurusan

KOMPAS.com - Ketika masuk SMA, siswa menghadapi pilihan masuk jurusan IPA atau IPS. Penjurusan ini biasanya berdasarkan minat dan pilihan siswa, walaupun ada yang masuk jurusan tertentu karena nilainya bagus atau atas saran orangtua dan guru.

Bagi siswa, apa pun jurusan yang mereka pilih harus sesuai dengan minat mereka. Alasannya, jika sesuai dengan minat, mereka akan lebih mudah mempelajari materi pelajaran. Sekalipun nilai mereka cukup dan bagus untuk masuk jurusan tertentu, tetapi jika jurusan itu bertentangan dengan minat, mereka pun bakal kesulitan.

”Pilihan itu harus sesuai dengan minat dan kemampuan siswa karena mereka yang menjalani. Penjurusan biasanya terkait pilihan melanjutkan studi setelah SMA,” kata Adinda Putri (15), siswa kelas X SMA Negeri 6 Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (24/4). Dia berencana masuk IPA karena ingin kuliah di fakultas kedokteran.

Continue Reading

Aksi Kumpul Baju Seragam di SMPN 16 Medan Patut Dicontoh

MEDAN | DNA - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMA dan SMP tahun 2013 telah usai. Banyak hal yang patut disikapi dan dikoreksi demi peningkatan mutu pendidikan. Seperti keterlambatan pendistribusian dan dugaan kebocoran soal sampai tuntutan UN ditiadakan diharapkan menjadi bahan motivasi dan evaluasi semua pihak ke depan.
 
Penilaian ini disampaikan anggota komisi B DPRD Medan Ir Yahya Payungan Lubis, Kamis (25/4/2013) kepada wartawan menyikapi pelaksanaan UN yang banyak sorotan saat ini. Yahya berpendapat bagi siapa yang mengkritikdiharapkan dapat memberikan solusi demi kemajuan pendidikan.

Continue Reading

Panitia SNMPTN Percaya pada Hasil UN

KOMPAS.com - Meski dalam pelaksanaannya sempat kocar-kacir, hasil Ujian Nasional (UN) tetap akan dijadikan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013. Mau tak mau, hasil UN ini tetap berpengaruh karena membuktikan bahwa siswa tersebut lulus pendidikan menengah atas.

Sekretaris Panitia Umum SNMPTN 2013, Rochmat Wahab, mengatakan bahwa pihaknya tidak mau ikut pusaran kisruh UN yang masih terus dibicarakan publik. Ia tetap akan fokus pada proses SNMPTN 2013 yang tetap memakai hasil UN sebagai salah satu syaratnya.

Continue Reading

Menkokesra: UN Penting, Jadi Harus Didukung

KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menegaskan bahwa Ujian Nasional (UN) penting untuk diselenggarakan karena bertujuan untuk melihat mutu pendidikan dan kemampuan pribadi setiap siswa.

"Pemerintah menilai pelaksanaan ujian nasional atau UN itu penting," kata Agung Laksono di Jakarta, Rabu (24/4/2013), usai kembali dari Bandung.

Oleh karena itu, menurutnya, UN tetap perlu dilaksanakan di tahun-tahun mendatang. Hanya saja, Agung mengakui, ada beberapa persiapan teknis yang memang butuh untuk diperbaiki.

Continue Reading