Kemampuan Sains dan Matematika, PR Besar Kurikulum Baru
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketertinggalan siswa Indonesia dalam bidang sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) dinilai disebabkan metode pembelajaran yang kurang tepat. Untuk itu, langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merevisi kurikulum pada tahun ini diharap dapat memecah kebuntuan rendahnya kemampuan siswa Indonesia di bidang ini.
Psikolog LPT UI, Wita Mulyani, mengatakan bahwa adanya kurikulum baru yang akan diterapkan pada Juli mendatang ini dianggap dapat menjadi jalan keluar dari rendahnya kemampuan siswa Indonesia saat ini khususnya di bidang sains dan matematika. Pasalnya, kurikulum baru saat ini menggunakan sains sebagai penggerak dari pelajaran lain.