Bungkus Jajanan Sebagai Media Pembelajaran "Label Text"

Kompas.com - Jajan merupakan istilah yang sudah sangat akrab di telinga anak dan orangtua. Siapa sangka, tulisan yang terdapat di plastik jajanan ini ternyata dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
Salah satunya untuk pembelajaran Bahasa Inggris, materi "label text" yang disajikan dengan menganalisa bungkus jajanan siswa sehari- hari di sekolah.
Pembelajaran menggunakan bungkus jajan ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Muaro Jambi oleh Ervina. Pembelajaran dilakukan untuk siswa kelas IX semester 1 tahun pelajaran 2021/2022. Mengapa menggunakan bungkus jajanan sebagai media pembelajaran?

Alasannya antara lain karena media ini sangat mudah ditemukan dan sudah sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari siswa, sehingga dapat memicu mereka agar lebih meningkatkan keterampilan literasinya.

"Bukan hanya dengan cara membaca koran dan majalah saja, tetapi juga membaca keterangan pada berbagai produk, iklan maupun berbagai benda yang memiliki tulisan di atasnya," jelas Ervina.

Lantas bagaimana proses pembelajaran Bahasa Inggris "Label Text" dengan menggunakan bungkus jajanan ini berlangsung di dalam kelas?

Proses pembelajaran

Sebelum pembelajaran berlangsung, guru meminta siswa membawa satu bungkus jajanan yang ada tulisan pada plastiknya. Kemudian siswa diminta memperhatikan label atau tulisan apa saja yang ada pada bungkusan yang mereka bawa tersebut.

 

Siswa tampak antusias dan mulai menjawab pertanyaan guru. “Ada merk nya bu, ada komposisinya…”. Ada juga siswa yang menjawab “Ada tanggal kadaluarsanya…”. Lalu ada siswa yang berkata “Ada gambar orang buang sampah, bu…” Kemudian salah seorang siswa berteriak “Rasa jagung bakar, bu…”, yang akhirnya ditertawakan teman seisi kelas.Setelah itu guru dan siswa secara bersama sama mulai merumuskan apa saja unsur-unsur label text yang terdapat pada sebuah bungkus jajanan atau makanan.
Tak lupa, siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika masih ada sesuatu yang belum mereka pahami dari hasil pembahasan tersebut.
Berikutnya 
guru mulai memperlihatkan contoh bungkus jajanan berbahasa inggris.
Dikarenakan sulitnya menemukan bungkus jajan yang menggunakan keterangan berbahasa inggris, maka guru mengunduh contohnya dari Google, kemudian mencetak dengan ukuran agak besar, supaya memudahkan siswa membaca keterangan yang terdapat pada bungkus jajanan tersebut.
Langkah berikutnya, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari empat orang siswa. Setiap kelompok diberikan berbagai perlengkapan seperti karton, lem dan spidol warna. Mereka secara tekun dan perhatian mendengarkan instruksi dari guru untuk melakukan tiga macam kegiatan.


Kegiatan pertama, siswa di dalam kelompok mencocokkan atau menjodohkan nutritional fact (informasi nilai gizi) yang terdapat pada bungkus jajanan. Nutritional fact memuat banyak keterangan terkait nilai gizi dari produk tersebut.
Siswa harus teliti mencocokkan nilai gizi yang sesuai dengan keterangan yang terdapat pada bungkus jajanan.

Produktif, imajinatif, dan terbuka

Kegiatan kedua, siswa menjawab berbagai pertanyaan terkait isi label text. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tentunya telah memuat pertanyaan PIT (Produktif, Imaginatif, Terbuka).
Siswa membahas jawabannya bersama teman satu kelompoknya masing-masing.

Interaksi siswa dalam kelompok pun sangat menarik untuk diperhatikan, terlebih jika mereka memiliki jawaban berbeda terhadap suatu pertanyaan, yang membuat mereka harus berkompromi agar dapat memberikan jawaban pertanyaan dengan kompak.


Kegiatan ketiga, siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Setiap kelompok diberikan kesempatan melakukan presentasi singkat tentang hasil analisa mereka terhadap unsur label teks yang terdapat dalam bungkus jajanan kelompok masing-masing.
Siswa kelompok lainnya diminta untuk memperhatikan penampilan presentasi temannya di depan kelas, serta memberikan tepuk tangan dan komentar sebagai tanda penghargaan atas keberanian tampil di depan kelas.
Berikutnya guru memberikan umpan balik atas hasil kerja dan presentasi siswa. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan merumuskan kesimpulan pembelajaran secara bersama- sama.
Secara umum, kegiatan pembelajaran terasa lebih relaks dan menyenangkan. Siswa tidak tampak terbebani oleh teori-teori pembelajaran Bahasa Inggris. Yang terpenting, melalui kegiatan yang dilakukan tujuan pembelajaran dapat tercapai, yaitu siswa dapat mengidentifikasi informasi umum dan khusus yang terdapat pada label text.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bungkus Jajanan Sebagai Media Pembelajaran "Label Text"", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2022/03/21/110119471/bungkus-jajanan-sebagai-media-pembelajaran-label-text?page=3.
Penulis : Yohanes Enggar Harususilo

Editor : Yohanes Enggar Harususilo